Rabu, 06 Juli 2011

AIR....

Warga Perumahan Bumi Pasanggrahan Indah (BPI) terutama penghuni di Blok A sudah 3 hari terakhir tanggal 4, 5, 6 Oktober 2011.....tidak mendapatkan air bersih bahkan sudah ada beberapa warga yang menumpang mandi, cuci dan keperluan lainnya terpaksa ke daerah lain diantaranya ke Situ Ciramat, situ Ciraab dan tempat lainnya yang lokasinya berada cukup jauh dari komplek Perumahan BPI.
Komplek Perumahan ini sering terjadi kekeringan sejak tahun 2005 bahkan beberapa warga ada yang dengan terpaksa berpindah tempat tinggal karena tidak adanya air untuk keperluan MCK dan sebagainya.
Tahun 2009 Komplek Perumahan ini mendapatkan Bantuan dari Asosiasi Perumahan sebesar 400 juta rupiah dan pembangunannya hanya sampai di Bale Desa Pasanggrahan sehingga warga pada awalnya dipungut biaya penyambungan sebesar Rp 1,2 jt rupiah, biaya sebesar ini ternyata sangat memberatkan warga kemudian   pemerintahan RW. 07 mengadakan rapat warga untuk bermusyawarah tentang biaya yang dipandang terlalu besar, dan dari hasil musyawarah bisa diturunkan hingga Rp. 800.000,-. Biaya sebesar ini ternyata masih memberatkan warga kemudian Ketua RW. 07 Bekerja sama dengan Pengelola air dari Desa Pasnggrahan dalam hal ini Kepala Desa Pasanggrahan, kembali  mengadakan rapat dengan warga Perumahan ini dan disepakati besarnya biaya bisa diturunkan lagi hingga Rp. 300.000,- per satu unit rumah.
Saluaran air mulai dipasang kepada rumah warga dengan mengerahkan bantuan warga setempat airpun mengalir dengan baik, tetapi warga perumahan yang sangat komplek ternyata banyak warga yang tidak mampu untuk membayar pipanisasi sebesar Rp. 300.000,-
Kemudian ada beberapa orang warga yang mencoba berjuang demi untuk memenuhi kebutuhan air kepada warga yang kurang mampu untuk membayar biaya penyambungan sebesar nominal tersebut, maka selanjutnya kembali dibangun atau melakukan perbaikan saluran air yang bersumber dari Desa Dawungsari, usaha ini hanya bertahan beberapa minggu saja dan akhirnya terhenti juga.
Selanjutnya terjadi pergantian pengelola dan kembali warga dipungut lagi biaya penyambungan sebesar
Rp. 100.000,- dan air mengalir kurang lebih selama 5 bulan itupun dengan tersendat sendat.
Dari sekian banyak warga ada diantaranya yang melakukan penyambungan dari dua pengelola air yang berbeda dengan membayar 2 x Rp. 12.000,- atau sebesar Rp. 24.000,- per bulannya.Menurut informasi yang kami terima ternyata air yang dialirkan dari Desa Dawungsari tidak selancar yang diharafkan bahkan pipa saluran dari Desa Dawungsaripun ternyata sesekali menggunakan air dari Citespong juga, yaitu air yang dibangun dengan dana bantuan dari Asosiasi perumahan sebesar Rp.400.000.000,- tersebut.
Mudah-mudahan menjelang bulan Ramadhan 1432H, air dapat mengalir dengan lancar dan dinikmati oleh semua warga perumahan ini......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar